1.
Pengertian Informasi
Raymond Mc.leod menyatakan bahwa
informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi
si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Lani
Sidharta (1995: 28) berpendapat bahwa informasi adalah data yang disajikan
dalam bentuk yang berguna untuk membuat
keputusan.
Menurut
Tata Sutabri, informasi adalah data yang telah diklasifikasikan
atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
dapat
disimpulkan bahwa informasi adalah
sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi data, sehingga menjadi lebih berguna dan menjadi informasi
saat dibaca atau diketahui oleh orang
yang membutuhkan akan informasi tersebut dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Informasi mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut (Sabarguna, 2003):
|
a. Data yang telah diolah
|
b. Bentuknya lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerima
|
c. Menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata
|
d. Digunakan untuk mengambil keputusan
|
Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang
terintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam sistem
terdapat suatu proses interaksi antara perangkat lunak dan perangkat keras yang
akan menghasilkan informasi yang dapat digunakan.
Sistem juga merupakan manajerial dari sebuah organisasi yang mengatur dan menjalankan roda organisasi sehingga ada keteraturan yang baik didalamnya agar tidak terjadi bentrok antara elemen-elemen pembentuk sistem didalamnya.
Sistem memilki beberapa karakteristik, diantaranya :
Sistem juga merupakan manajerial dari sebuah organisasi yang mengatur dan menjalankan roda organisasi sehingga ada keteraturan yang baik didalamnya agar tidak terjadi bentrok antara elemen-elemen pembentuk sistem didalamnya.
Sistem memilki beberapa karakteristik, diantaranya :
1. Komponen
(elemen)
Komponen dari suatu sistem dikenal sebagai
subsistem, dimana subsistem merupakan sistem didalam suatu sistem yang memiliki
fungsi sendiri namun terintegrasi dengan sistem lainnya.
2. Boundary
Merupakan
batasan antar sistem satu dan sistem lainnya dengan lingkungan luar.
3. Environtment
Merupakan
segala sesuatu yang berada diluar sistem yang mempengeruhi operasi dalam
sistem.
4. Interface
Merupakan
media penghbung antara subsistem dengan subsistem lainnya.
5. Input
Merupakan data yang dimasukan kedalam proses sistem.
6. Output
Merupakan
hasil yang dikeluarkan dari proses sistem, dimana didalamnya terdapat keluaran
yang berguna (misalnya informasi) maupun yang tidak berguna (misalnya limbah).
7. Sasaran sistem (objective)
Merupakan
sasaran atau tujuan yang ingin dicapai oleh suatu sistem.
Pekerjaan informasi ini adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data,
penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi
informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke unit lain. Pada unit kerja
yang baru informasi tadi dapat langsung digunakan, atau dapat juga dianggap sebagai
data (baru) untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai keperluan unit
bersangkutan. Informasi tersebut, bila perlu atau sesuai prosedur, dapat
diteruskan lagi ke unit lain.
2.
Pengertian sistem informasi
psikologi.
Menurut
Kusrini & Andri kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang
terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk
menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
Menurut
Irene Joos, dkk (2009) sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki
tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sisteminput/
proses/ output.
Menurut Chr.
Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman
bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sitem informasi psikologi
adalah sebuah sistem yang terdiri dari rangkaian subsitem yang menghasilkan
informasi dan bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat
keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan
karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan
sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual,
penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual
reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan
gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD dan beragam fobia.
Sumber
:
Permana,
N.A. (2013). Teori informasi dan kepustakaan. Jurnal : definisi informasi.
Bandung : Universitas Padjajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar